Terimakasih Telah Berkunjung, Jika Bermamfaat Silahkan Share/ Bagikan! dimensiardi: SAYA DAN PERTANAHAN

15 September 2020

SAYA DAN PERTANAHAN

Saya di pertanahan akhir tahun 2005 dimulai dengan bermohon untuk praktek kerja lapangan dari Sekolah Menengah Kejuruan tempat saya menimba ilmu dasar arsitektur SMK Negeri 5 Makassar atau yang akrab di sebut STM Pembangunan Makassar. Pengajuan itu disetujui kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Parepare (BPN) walaupun disurat permohonan tertulis badan pertahanan oleh bagian administrasi sekolah. ada yang unik di STM Pembangunan ini yaitu kurikulumnya selama 4 tahun yang berlaku untuk semua jurusan dan ini berlaku di stm pembangunan seluruh indonesia, 3 tahun teori dan praktek disekolah, kurang lebih 6 bulan Praktek Kerja Lapangan (PKL), 2 bulan pembekalan dan 4 bulan lagi setelah PKL adalah evaluasi dan pembekalan menghadapi dunia industri. sebuah sistem yang tujuannya mempersiapkan siswa siswi lulusan untuk segera siap untuk bekerja setelah lulus. di Praktek Kerja Lapangan siswa siswi bebas memilih tempat praktek sebelum pihak sekolah yang menentukan sendiri jika tidak ada konfirmasi dari siswa menyangkut pilihan tempat Praktek-nya. Proses pemilihan berlangsung bersamaan dengan proses pembekalan, saat itu saya menginisiasi untuk praktek keluar daerah dan mengajak serta 3 orang lain seangkatan yang belum memiliki tempat untuk diajukan kepada pembimbing praktek.

Saya mengajak karena tak diajak, sebagai salah satu siswa yang tidak berprestasi di akademik walaupun menyandang jabatan sebagai ketua kelas tidak ada yang mengajak saya dalam usulan tempat PKLnya teman sekelas pastinya ingin menonjolkan kemampuaanya secara langsung di dunia kerja tentunya akan lebih baik dengan bersama siswa lain yang berprestasi. Saya mengusahakan tempat sendiri dan memilih keluar daerah, selain ingin belajar mandiri saya dapat penawaran dari tetangga yang kebetulan pejabat bidang pengukuran di pertanahan pta parepare. singkat cerita karena ke-3 teman ini memang belum punya tempat jadi mereka mengiyakan dan jadilah kami melaksanakan praktek di Kota Parepare.

Praktek Kerja Lapangan yang kami jalani bisa dikatakan memuaskan, dengan pertimbangan proyek pertanahan dan tenaga kami yang dinilai sangat membantu, kantor pertanahan mengajukan perpanjangan praktek kepihak sekolah selama 6 bulan yang berikut di setujui puhak sekolah selama 4 bulan. Setelah perpanjangan 4 bulan kami berempat kembali ke sekolah dievaluasi, ujian dan lulus. setelah lulus saya dengan koneksi paman bekerja di Kementerian Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros, hanya beberapa bulan yang karena suatu hari mendapat telepon dari kantor pertanahan kota parepare yang menawarkan tempat di pengukuran, saya kemudian berhenti di Kementerian Pertanian.

Mendapat telepon langsung oleh kepala pengukuran saat itu (bukan lagi tetangga saya) yang menawarkan tempat sebagai pembantu ukur dan akan dikirim untuk pelatihan pengukuran kadasteral lingkup kanwil bpn propinsi sulawesi selatan, hanya saya tidak ke-3 teman lain yang bersama saya PKL sebelumnya, saya mengira pertimbangannya karena saya jago komputer. tidak heran saat itu tahun 2007 kantor sebesar bpn parepare SDMnya rata rata belum kenal dengan komputer dan saya hanya cukup menguasai word dan excel untuk menyandang jago komputer. tawaran pelatihan pengukuran membuat saya sangat tertarik, sepuluh bulan bergelut di dunia pengukuran memberi saya rasa ingin belajar lebih jauh bidang survey, pengukuran dan pemetaan.

Disekolah saya belajar dasar arsitektur mulai dari perencanaan sampai penyelkesaian pembangunan gedung dan infrastruktur jalan juga jembatan dan itu termasuk survey dan pengukuran. pemahaman menghitung dan menggambar itu membantu sekali dalam menjalani tugas dua tahun di seksi pengukuran dan pemetaan. menurut saya menghitung dan menggambar bidang tanah adalah sangat mudah di banding menghitung perencanaan rumah, jalan dan jembatan. Tapi yang membuat wah adalah karena saya bisa membuat gambar bidang tanah walau tanpa scala dalam waktu kurang dari 1 jam setelah pengukuran yang bahkan untuk tanah seluas 2 hektar menggunakan excel dan itu woww pada masa itu dimana petugas ukur menghitung menggunakan pemrograman kalkulator dan menggambar pada kertas yang di simulasikan pada sumbu X dan Y yang untuk 2 hektar pengukuran bisa menghabiskan waktu 1-2 hari. tapi penggunaan excel tidak berlangsung lama karena saat mendapatkan pelatihan saya di bekali ilmu penggunaan aplikasi autocad dan aplikasi menghitung yang lebih canggih dan lebih cepat yang setelah pelatihan tersebut bermunculan generasi generasi yang juga menguasai autocad yang di rekrut oleh BPN menjadi pembantu ukur.

generasi generasi baru dengan kemampuan autocad yang bermunculan sebagai pembantu dan putugas ukur ditambah semangat begadang dan kecepatan kerja menggunakan komputer, menciptakan kondisi dimana lebih banyak SDM daripada pekerjaan. pimpinan saat itu berinisiatif agar generasi generasi ini jangan bergerombol di satu seksi saja, seksi lain juga harus di suplai inovasi dari generasi generasi ini agar keseimbangan pada kecepatan kerja menjadi merata, maksudnya jangan sampai cepat dalam pengukuran tapi belum menjadi output cepat pada produk pertanahan/ sertipikat. karena sertipikat tanah adalah satu kesatuan data data yuridis serta data pengukuran dan hasil kerja semua jajaran per seksi terkait. nah seksi lain ini juga butuh inovasi untuk mengejar kecepatan pada bagian pengukuran, saat itu saya mendapat kepercayaan mengelola dan bertanggung jawab pada arsip pertanahan, banyak yang saya bisa ceritakan di fase ini selama 7 tahun lebih saya bertugas akan saya buat perjudul pada postingan lain agar lebih menarik. untuk awal saya hanya bisa gambarkan bahwa bertugas diruang arsip adalah surga menurut saya, saya orang yang tidak tahu tampil didepan layar dan ruang arsip ini menjadi tempat tepat bagi saya hehehh..

7 tahun lebih diruang arsip memberikan banyak pengetahuan terkait pertanahan dan segala keterkaitannya. pemahaman yang didapatkan hanya dengan mempelajari arsip arsip yang masuk, menurutku setiap arsip ini unik dan tak ada case yang sama untuk satu bidang tanah dengan bidang tanah yang lainnya. keseringan membaca dan menganalisa arsip, saya menjadi terbiasa mempelajari arsip arsip yang masuk dan mendapat insight yang berbeda dari setiap arsip. singkat waktu kepala kantor pada saat itu tahun 2017 yang kebetulan beliau pernah juga menjadi petugas arsip dan tau dinamika dan karakter yang terbentuk dari menjadi petugas arsip berdiskusi dengan saya untuk sebuah  gagasan beliau untuk melakukan digitalisasi setiap arsip yang ada dasri tahun 1960. saya ingat sekali moment tersebut dimana saya merasa seperti sepaham dengan beliau. tujuh tahun dipengarsipan saya pasti pernah terlintas inovasi tersebut apalagi saya orang it walau tanpa gelar dan dimoment tersebut idea itu di gagas oleh pucuk pimpinan. saya di tugaskan membuat skema dan alur gagasan tersebut, kemudian mencari referensi dan membuat draft plan yang bisa di baca oleh programer. lalu beliau mendatangkan programer, saya presentasikan gagasannya laludi sanggupi oleh programer tapi kemudian gagasan terhenti oleh biaya, biaya pembuatan aplikasi sebenarnya disanggupi oleh beliau tapi biaya untuk melakukan penginputan arsip dari tahun 1960 itu yang ditafsir butuh banyak SDM dan waktu lama untuk menyelesaikannya, sedang gagasan ini belum bisa dianggarkan.

Project digitalisasi arsip terpending beliau memilih menggagas perbaikan pelayanan dengan berfokus pada percepatan pada pelayanan. ini mendasari keputusan beliau menempatkan saya di loket pelayanan, "saya tau kemampuan kamu dan saya butuh kamu di front office". dalam hati sebenarnya saya menolak karena hal tadi diatas bahwa saya tidak pernah nyaman bekerja di depan layar tapi ini perintah pimpinan juga ini kesempatan untuk belajar lebih banyak lalu saya setuju dan sebenarnya secara pribadi ini berjalan cukup baik ketika saya di loket pelayanan, saya banyak belajar dengan menghadapi berbagai karakter orang, bertemu orang orang dengan beragam profesi dan menjadi terbiasa serta terasah untuk menghadapi lalu memberi solusi dari masalah dari setiap pemohon yang datang di kantor pertanahan kota parepare sampai suatu saat beliau (Kepala Kantor) melalakukan revisi penugasan kembali yang menempatkan saya menjadi sekertaris merangkap ajudan beliau.

Perhari ini menjadi tahun ke 3 saya sebagai sekertaris dan menjadi kepala kantor ketiga yang saya dampingi, wawasan dan pengetahuan pertanahan terupdate lebih luas lagi, tidak terkurung dalam internal pertanahan tapi terkait hubungan antar instansi dan stakeholder lainnya tapi saya sangat tertarik mengamati model leadership dari pimpinan pimpinan ini sangat menarik menjadi bagian dalam mamfaat yang diterima masyarakat dari cara pimpinan ini memimpin dan memanage keseluruhan team. banyak kisah menarik sampai saat ini, akan saya tuliskan pada postingan lain agar lebih menarik. intinya per hari ini menjadi tahun ke 14 saya menimba ilmu di pertanahan yang sekarang menjadi Kementerian ATR/BPN dengan status kontrak sesuai bidang yang dikuasai tapi pertanahan mengajarkan lebih banyak dari bidang yang saya kuasai. saya memiliki visi besar yang saat ini saya menuju visi tersebut dan yang saya jalani sekarang di pertanahan ini adalah misi menuju visi besar tersebut.

No comments:

Post a Comment